
Jakarta, 24 November 2025 – SMK Negeri 45 Jakarta sukses menyelenggarakan rangkaian perlombaan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2025. Acara ini diprakarsai oleh MPK/OSIS dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah. Para guru dan murid turut menjadi peserta dalam berbagai jenis perlombaan yang telah disiapkan, mulai dari permainan hiburan hingga lomba yang mengasah kekompakan dan kreativitas.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk merayakan Hari Guru, tetapi juga mempererat hubungan antara guru dan siswa melalui suasana kompetisi yang seru dan penuh keceriaan. Antusiasme tampak dari setiap peserta yang mengikuti lomba dengan semangat tinggi, sementara para penonton turut memberikan dukungan meriah. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, SMK Negeri 45 Jakarta berharap dapat menumbuhkan rasa hormat, kebersamaan, serta memperkuat ikatan positif antara guru dan siswa.


Acara ini diawali dengan Apel Pembukaan pada pukul 07.00 – 07.15 WIB. Seluruh siswa-siswi pun sudah diarahkan untuk turun ke lapangan sejak pukul 06.50 WIB guna melatih ketertiban dan kedisiplinan.
Setelah apel pembukaan selesai dilanjutkan dengan sambutan MC yang membuka acara perlombaan dengan meriah dan penuh antusias. Lomba-lomba yang diadakan juga sangat seru sehingga membuat para peserta berantusias untuk memenangkan dan mengikuti lomba tersebut.

Lomba pertama yaitu lomba cukurukuk, permainan cantol centing atau cantol kawat. Lomba ini dilakukan perorangan dalam beberapa sesi. Sesi 1 – 3 adalah sesi untuk para guru dan sesi 4 – 12 adalah sesi untuk para siswa-siswi.
Pada lomba ini setiap peserta memakai kupluk yang terbuat dari besek plastik, di mana pada bagian atasnya sudah dipasang kawat. Para pemain kemudian bersaing untuk secepat mungkin mengaitkan kawat tersebut ke lubang sasaran yang telah disiapkan. Peserta yang paling dulu berhasil memasukkan kawat ke dalam lubang dinyatakan sebagai pemenang.

Lomba yang kedua adalah tebak gambar, permainan yang menantang pemain untuk menafsirkan kosakata, frasa, atau kalimat melalui susunan gambar yang disajikan secara kreatif. Perlombaan ini melatih logika, imajinasi, dan ketelitian, serta bisa dimainkan secara individu maupun berkelompok. Tujuan utamanya adalah memberikan hiburan sekaligus mempertajam kemampuan berpikir.
Berbeda dengan lomba cukurukuk yang dilombakan dengan cara perorangan, lomba tebak gambar ini dilakukan dengan cara berkelompok dimana satu kelompok berisikan 4 orang yang merupakan perwakilan dari setiap kelas. Lomba ini juga dilakukan dalam beberapa sesi; sesi 1 – 2 untuk para guru dan sesi 3 – 12 untuk siswa–siswi.


Lomba yang ketiga atau yang terakhir diadakan hari ini adalah lomba fetarung atau lomba estafet sarung. Lomba ini dilakukan secara kelompok, di mana para peserta harus memindahkan sebuah sarung dari satu pemain ke pemain berikutnya tanpa memakai tangan. Biasanya sarung tersebut dilewatkan melalui bagian kepala sementara semua anggota tim tetap saling berpegangan. Fokus utama permainan ini adalah menyelesaikan estafet secepat mungkin, sekaligus melatih kekompakan, koordinasi, dan kemampuan berkomunikasi dalam tim.
Masing masing kelompok dari Lomba fetarung ini berisikan 8 orang dan dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi 1 – 3 untuk para guru dan sesi 4 – 12 untuk siswa-siswi.

Setelah seluruh rangkaian kegiatan berakhir, para siswa-siswi melanjutkan dengan kegiatan operasi semut, yaitu membersihkan lingkungan sekolah dari sampah-sampah kecil yang mungkin tertinggal. Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, kepedulian terhadap kebersihan, serta menjaga agar area sekolah tetap rapi, nyaman, dan enak dipandang. Dengan adanya operasi semut ini, diharapkan siswa-siswi semakin terbiasa menjaga kebersihan lingkungan setiap hari.
Penulis : Naysyila Aulita
Editor : Sevia Ayu Diniati
