SEKILAS INFO
12-12-2025
  • 5 bulan yang lalu / MPLS Ramah 2025/2026
  • 6 bulan yang lalu / Job Fair SMKN 45
  • 7 bulan yang lalu / Pengumuman Kelulusan Tahun Pelajaran 2024/2025
1
Des 2025
EduTrip Kota Tua: Menyusuri Sejarah, Seni, dan Budaya Bersama Siswa-Siswi Kelas XI

Dalam upaya memperluas wawasan peserta didik mengenai sejarah, perkembangan ekonomi, seni, serta kekayaan budaya bangsa, SMK Negeri 45 Jakarta menyelenggarakan kegiatan SMKN 45 JKT GOES TO KOTA TUA bagi peserta didik kelas XI ke sejumlah museum bersejarah yang berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 28 November 2025 dan dirancang sebagai sarana pembelajaran lapangan agar peserta didik dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih nyata melalui pengamatan langsung dan eksplorasi terhadap warisan budaya Indonesia.

Kota Tua Jakarta dipilih sebagai tujuan utama karena kawasan ini merupakan salah satu pusat sejarah tertua di Nusantara. Beragam bangunan berarsitektur kolonial, peninggalan bersejarah, serta koleksi budaya yang tersimpan di kawasan ini menjadi media pembelajaran yang sangat relevan dengan kompetensi peserta didik. Melalui kunjungan ini, peserta didik diharapkan mampu memahami perjalanan sejarah mulai dari masa kolonial, dinamika perkembangan ekonomi, hingga ekspresi seni dan kebudayaan masyarakat.

Adapun museum yang menjadi fokus kunjungan meliputi:

  • Museum Fattahila
  • Museum Bank Indonesia
  • Museum Wayang
  • Museum Seni Rupa dan Keramik

Kegiatan pembelajaran di museum ini juga merupakan bagian dari implementasi pembelajaran kontekstual, dimana peserta didik tidak hanya menerima materi secara teoritis di kelas, tetapi juga mengaitkannya dengan bukti nyata berupa koleksi benda bersejarah, serta penjelasan informatif dari para pemandu museum. Melalui pengalaman langsung ini, diharapkan peserta didik mampu mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam sekaligus menumbuhkan apresiasi terhadap sejarah dan budaya nasional.

Pada pukul 06.30 seluruh peserta didik terlebih dahulu berkumpul di lapangan sekolah untuk menerima arahan dari para guru pendamping. Dalam sesi pengarahan tersebut, dijelaskan mengenai aturan selama kegiatan. Setelah pengarahan selesai, para peserta didik kemudian berangkat menuju kawasan Kota Tua Jakarta dengan menggunakan armada transportasi  yang telah disiapkan oleh sekolah.

Sesampainya di lokasi kegiatan, seluruh rangkaian agenda berlangsung secara teratur dan terkoordinasi. Setiap kelompok mendapat bimbingan langsung dari para pemandu museum untuk melakukan pengamatan serta mencatat informasi penting. Seluruh proses berjalan dengan baik, tertib, dan diwarnai antusiasme tinggi dari para peserta.

Museum Fatahillah: Rekam Jejak Perkembangan Ibu Kota

Kunjungan pertama yaitu Museum Fatahillah, sebuah bangunan bersejarah yang pada masa kolonial Belanda berfungsi sebagai Balai Kota Batavia. Di museum ini, para peserta didik mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai perjalanan panjang sejarah Jakarta melalui beragam koleksi, mulai dari peta-peta lama, perabotan khas era kolonial, temuan arkeologi, hingga ruang tahanan bawah tanah yang merefleksikan kondisi kehidupan pada masa VOC.

Dengan bimbingan pemandu museum, peserta didik memperoleh pemahaman tentang transformasi Jakarta dari Sunda Kelapa, Jayakarta, hingga berkembang menjadi kota metropolitan seperti saat ini. Museum Fatahillah memberikan perspektif yang lebih luas mengenai dinamika sosial, politik, dan budaya yang membentuk identitas ibu kota.

Museum Bank Indonesia: Dari Uang Kuno hingga Sistem Moneter Modern

Kunjungan berlanjut ke Museum Bank Indonesia, salah satu museum edukatif yang menampilkan perjalanan ekonomi dan keuangan Indonesia dalam format yang menarik dan mudah dipahami. Di museum ini, peserta didik diperkenalkan pada sejarah terbentuknya lembaga keuangan di Indonesia, perkembangan sistem moneter, serta bagaimana kebijakan Bank Indonesia berpengaruh terhadap kestabilan ekonomi nasional.

Melalui ruang pamer yang didesain modern, peserta didik dapat mempelajari proses perdagangan pada masa kolonial, evolusi alat tukar, hingga perubahan sistem perbankan dari masa ke masa.

Para peserta didik juga menikmati kesempatan untuk menyaksikan koleksi uang dari berbagai periode, mengikuti penjelasan mengenai peran Bank Indonesia dalam menjaga inflasi dan stabilitas nilai rupiah, serta memahami bagaimana sistem perbankan berkontribusi terhadap pembangunan nasional.

Museum Wayang: Pelestari Identitas dan Cerita Nusantara

Kunjungan selanjutnya yaitu Museum Wayang, tempat para peserta didik mempelajari kekayaan seni pertunjukan tradisional Nusantara. Di museum ini, peserta didik diperkenalkan pada beragam jenis wayang, mulai dari Wayang Kulit, Wayang Golek, Wayang Beber, hingga koleksi wayang mancanegara seperti dari Jepang dan Thailand. Para pemandu turut memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai filosofis dalam kisah pewayangan, proses pembuatan wayang secara tradisional, serta fungsi wayang sebagai sarana penyampaian ajaran moral di tengah masyarakat.

Melalui koleksi yang telah berusia ratusan tahun, peserta didik memperoleh pemahaman bahwa wayang bukan hanya bentuk hiburan, melainkan juga cerminan identitas budaya, sumber kearifan lokal, dan warisan seni yang memperkaya budaya Indonesia.

Museum Seni Rupa dan Keramik: Ruang Belajar Seni yang Menginspirasi

Kunjungan terakhir yaitu ke Museum Seni Rupa dan Keramik, yang menyimpan beragam karya seni bernilai tinggi, mulai dari lukisan klasik, patung modern, hingga kerajinan keramik dari berbagai daerah di Indonesia. Di museum ini, para peserta didik mengamati ragam gaya artistik, mengenali berbagai aliran seni rupa, memahami teknik pembuatan keramik, serta melihat perkembangan dunia seni Indonesia dari waktu ke waktu.

Melalui eksplorasi koleksi tersebut, peserta didik memperoleh pemahaman bahwa seni bukan sekadar visual yang indah, melainkan juga bentuk ekspresi manusia yang menggambarkan cara berpikir, budaya, dan konteks zamannya. Museum ini menjadi ruang yang tepat untuk menumbuhkan apresiasi peserta didik terhadap nilai artistik dan makna mendalam yang terkandung dalam karya seni.

Melalui rangkaian kunjungan ini, para peserta didik mendapatkan sejumlah manfaat, di antaranya:

  • Memperluas pemahaman mengenai sejarah Jakarta, termasuk proses perkembangan kota dari masa awal hingga menjadi pusat metropolitan saat ini.
  • Menambah wawasan tentang sistem keuangan nasional, khususnya peran strategis Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi negara.
  • Mengenal lebih dalam seni tradisional wayang, lengkap dengan nilai filosofis dan budaya yang melekat di dalamnya.
  • Meningkatkan apresiasi terhadap seni rupa Indonesia, baik dalam bentuk lukisan, patung, maupun kerajinan keramik sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.
  • Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan terhadap warisan budaya Indonesia melalui pengalaman belajar langsung di museum-museum bersejarah.

Kegiatan kunjungan ke Museum Fatahillah, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik menjadi pengalaman pembelajaran yang bernilai bagi peserta didik kelas XI. Melalui perpaduan antara penjelasan mendalam, koleksi bersejarah, dan aktivitas observasi langsung di lapangan, kegiatan ini berhasil memperluas wawasan peserta didik serta memperkaya pemahaman mereka mengenai perjalanan sejarah, perkembangan ekonomi, warisan budaya, dan seni rupa Indonesia.

Pihak sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan secara rutin sebagai bagian dari peningkatan kualitas pembelajaran berbasis pengalaman nyata. Selain menambah pengetahuan, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karakter peserta didik yang berwawasan luas, memiliki daya kritis, serta menumbuhkan sikap menghargai sejarah dan budaya bangsa.


Penulis : Tiara Dwi Safitri

Editor : Sevia Ayu Diniati, S.I.Kom